Minggu, 30 September 2012

Dibalik novel JANTUNG HATI KEJORA

Alhamdulillah akhirnya novel ini terbit juga ::



JANTUNG HATI KEJORA
a novel by Anisa Elianti & Niluh Ayu Sukma
Published in July 2012

Sekilas dibalik novel :
Novel ini adalah novel pertama kami. Baik aku maupun Niluh belum pernah punya novel sebelumnya. Kita berangkat dari orang yang biasa-biasa aja. Bukan siapa-siapa tapi ingin menjadi siapa-siapa. Kita usaha. Dengan segala cara. Pengorbanan dan keulaetan dan akhirnya jadi juga. Hahahaha Sedikit Lebay. Tapi gapapa.  Kami berharap ini permulaan permulaan yang baik. Ini baru awal.
Novel ini tercipta dan terwujud tentunya atas bantuan banyak pihak. Tuhan kami yang mendengarkan doa kami. Ayah Ibu. Dan teman-teman tentunya. Sumber Inspirasi yang sebenernya nggak jauh-jauh juga dari FIB. Siapa ya? :p Hehehehe. Siapapun itu, Thanks for all :)

Dari awal penulisan sampai novel ini terbit kurang lebih butuh waktu sekitar empat bulan.  Dua bulan proses penulisan. Dua bulan proses penerbitan.  Proses yang panjang. Proses yang butuh keuletan ekstra. Awalnya kita emang Cuma bercanda dan mengkhayal punya novel kaya dua orang hebat ini, Mba Linda dan Mas Fahmi serta dosen kami Pak Yusri yang emang hebat dalam dunia kepenulisan seperti ini. Sementara kami? kami Cuma dua perempuan yang suka berkhayal dan membayangkan yang indah-indah. Tanpa tahu harus melangkah kemana atau gimana cara mulainya.
Akhirnya terbersit dalam benak kami untuk menulis sebuah Novel yang terdiri dari dua bagian : Jantung Hati (aku) dan Kejora (Niluh).  Kita berdua cari referensi, tanya sana sini gimana sih caranya bikin buku? Gimana sih caranya biar kita bisa nerbitin buku? Dan semua pertanyaan kita terjawab oleh Mbak Linda dan Mas Fahmi yang sudah pernah menerbitkan buku sebelum kita. Kita berusaha. Terus setiap hari. Saling menyemangati sampai novel ini jadi. Ini kerja keras :D . Novel ini kita persembahkan untuk orang-orang disekitar kita.

atas terbitnya novel ini aku mau ngucapin terimakasih untuk :

Ayahku tercinta. Orang yang selalu buat aku pingin pulang ke rumah.
orang yang menguatkan aku. Orang yang sangat menyayangiku 
tanpa perduli seperti apa aku, dan bagaimana keadaanku.
Orang yang selalu mengerti aku.
orang yang membuatku semangat untuk membuatnya tersenyum bangga.



 Impian masa kecilku
 Sejak kecil aku punya mimpi untuk bisa nulis buku.
walaupun tulisanku sendiri acak-acakan.
Dulu sering kena tegur guru bahasa indonesia karena tulisannya berantakan.
Ada salah satu temen bilang penulis tapi tulisanya jelek ya cuma aku.
hahahaha.
waktu aku kecil, aku pikir cuma mimpi bisa nulis buku,
tapi setelah aku dewasa aku ngerti.
kalau mimpi itu sebenarnya bisa dikejar untuk diwujudkan.



Teman-teman yang menemani hari-hariku
Tanpa kalian mungkin aku nggak pernah tahu apa artinya hidup.
Tanpa kalian aku bukan siapa-siapa.
Kalian yang membuatku belajar tentang bagaimana hidup harus dijalani.
Seburuk apapun kondisi kita sebelumnya.
Hidup harus tetap berjalan.
Terimakasih sudah menemaniku,



PANDA FAMILY
 sahabat-sahabat terhebat yang pernah aku miliki.
Niluh, Amel, Firsty :)
Orang-orang yang menghabiskan banyak waktunya bersamaku.
Orang-orang yang menerimaku apa adanya.
I love you so much :*


Orang yang mengajariku banyak hal.
 
 
 
orang yang mengejar mimpinya bersamaku.

Sebenernya sih sedikit bocoran, orang-orang yang diceritakan dalam novel kami ini ada dalam kehidupan nyata dan nggak jauh-jauh juga sih dari FIB :P. oiya. Ada yang nggak tahu FIB itu apa? FIB itu sebuah Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Brawijaya yang mempertemukan kami dengan orang-orang hebat. Termasuk juga aku ketemu sahabat sekaligus parnerku Niluh karena kita sama-sama menempuh pendidikan dalam fakultas ini. Disini banyak mahasiswa yang sudah mampu menerbitkan buku sendiri dalam usia muda. Hebat.
Dari penerbitan novel ini Kita dapat pelajaran penting tentang bagaimana mengejar mimpi. Novel ini adalah salah satu mimpi kita yang terwujud. Sebenernya mimpi bisa di kejar dengan kerja keras. Kalau temen-temen punya mimpi, apapun itu, sesulit apapun, Kejar mimpi itu dan wujudkan. Karena Tuhan nggak tidur. Tuhan pasti bantu siapa yang mau bersungguh-sungguh dan berusaha keras.
Awal kita cetak. Kita nggak berani nyetak banyak. Cuma ada beberapa puluh copy. Takutnya nggak ada yang beli. Nggak tahunya semuanya habis dalam tiga hari. Cuma tersisa dua copy.  Satu buat aku dan satunya lagi buat niluh. Bahkan ada juga yang sampai nanyain kita buat versi PDFnya novel ini atau nggak. Kita bener-bener nggak nyangka bakal sampai kayak gitu respon temen-temen. Ada yang bilang novelnya bagus, di aminin aja deh. :D semoga beneran bagus. makasiii  banget teman-teman. Tanpa kalian kita nggak ada artinya. :)

Emmmm… sekarang apa yang sedang kita lakukan? Yang pasti masih Kuliah :D masuk semester tiga. Masih tetep nulis juga pastinya. Ini baru awal dan kita belum ada apa-apanya dibanding orang-orang yang bukunya udah dipajang dimana-mana. Kita masih butiran kecil banget untuk menjadi penulis hebat. Tapi nggak papa:D Kita tetep berusaha lebih keras lagi untuk menjadi yang terbaik!  

Menjadi hebat adalah pilihan hidup bukan takdir. SEMANGAT!

Salam

Sabtu, 29 September 2012

SAYAP CACAT (tiga)


kadang kita bingung. kenapa kita terunta-lunta. terlantar. nggak tahu mau kemana. Nggak tahu harus ngapain. Nggak tahu apa yang kita pingin. Nggak ngerti juga harus sama siapa. Mendadak jadi orang asing rasanya. Jadi semacam alien yang tersesat di bumi. Banyak banget orang. Tapi sama sekali kita nggak kenal itu siapa. Kita sendiri. Bener-bener sendiri. Kita jadi bertanya-tanya kemana semua orang. Kemana orang yang melahirkan kita. Kemana orang yang seharusnya bertanggung jawab atas kehidupan kita. Kemana orang yang ngaku cinta sama kita. Kemana temen-temen kita? Kemana?
Sebuah tanda tanya besar yang sebenernya bisa dijawab dengan satu kata, “sibuk”
Dalam kehidupan ini kadang kita bingung. Apakah kita harus berbuat baik pada semua orang? Harus selalu ada saat dibutuhkan? Harus selalu membantu. Harus selalu dapat diandalkan.  Harus jadi orang yang bener-bener baik. Lalu kemana letak orang yang nggak baik? Terasing? Atau memiliki komplotan orang yang nggak baik juga. Sebenernya apa sih baik itu? Bukannya baik itu relatif. Sama kaya cantik.
Kalau kita udah baik sama semua orang. Kalau kita udah jalanin sesuatu dengan sebaik mungkin. Apa ada jaminan orang lain juga selalu baik sama kita? apa saat kita selalu ada untuk mereka. Mereka akan selalu ada untuk kita. waktu kita butuh. Waktu kita sendiri. Semua itu nggak ada jaminan. Nggak ada patokan.
Siapapun benci sendiri. Meskipun gak bisa dipungkiri juga. Kadang kita memang butuh sendiri. Bebas dari orang-orang munafik yang baik tapi memiliki maksud lain. Bebas dari orang –orang yang mengoceh tanpa henti tanpa kita minta. Bebas dari orang-orang yang Cuma bisa bentak-bentak dan bikin sakit telinga. Jadi capek sama apa yang namanya hidup. Jadi nyerah sama keadaan yang sebenernya jalannya juga gini-gini aja. Monoton. Seneng juga rasanya gitu-gitu aja. Begitu juga dengan sakit.  Bosen? Sepertinya. Aku lelah.

Untuk semua orang yang mengenalku.
Maaf mungkin aku nggak pernah jadi orang yang bener-bener baik dalam hidup kalian.
Kadang rasanya aku pingin mundur dalam hidup kalian.
Gantiin posisi aku dengan orang lain yang lebih baik dari aku.
Maaf aku berantakan.
Aku nggak pernah tahu apa yang aku pikir dan apa yang aku lakuin.
Maaf aku yang tiba-tiba pergi tanpa sebab
Maaf buat kalian marah.
Aku masih inget waktu kita marahan. 
waktu berulang kali aku bilang Good bye
tapi nyatanya aku nggak pernah bener-bener pergi.
kalau kalian bener-bener kenal aku.
kalian pasti tahu kalau aku adalah orang yang nggak pernah tega bener-bener ninggalin orang lain.

aku juga masih inget waktu kita ketawa-ketawa. 
waktu kita nangis.
waktu kita kehilangan satu sama lain.
Aku pingin sendiri. Entah mengapa rasanya ingin aku lepas kalian semua.
Aku mau mati? Hahaha entahlah.
Mungkin aku Cuma bagian kecil dalam hidup kalian.
Yangbener-bener kecil.
yang nggak ada artinya.
Mungkin aku nggak cukup baik.
Terimakasih udah pernah hadir dalam hidupku.
Terimakasih pernah mengenalku.

SAYAP CACAT
 

               

Rabu, 26 September 2012

SAYAP CACAT (dua)


Ku ceritakan kisah ini padamu agar engkau lebih menghargai hidup. Jika suatu hari nanti kau bertemu dengan makhluk bersayap satu sepertiku kemungkinan besar itu adalah aku. Jabatlah tangan makhluk aneh itu. Katakan padanya siapa namamu. Bertemanlah. Kau akan mengerti bagaimana rasanya menjadi sempurna. Kau akan mengerti jika hidup yang kau miliki selama ini lebih beruntung dariku.
SAYAP CACAT
Aku makhluk bersayap satu.
Jabatlah tanganku.
Aku akan membertahumu bagaimana caranya menjadi sempurna.
Mendekatlah. Lebih dekat lagi.
Berbisik saja. takut jika yang lain mendengar.
Aku tak ingin siapapun tahu tentangku!
Tapi karena kau sahabatku,
Akan kuberitahu kau sesuatu.
Rahasia.
Ola.

 Kau pernah melakukan hal-hal bertentangan dalam hidupmu? Kau pernah menghisap berlinting-linting obat terlarang? Kau pernah meminum berbutir-butir pil yang dapat membuatmu tenang sesaat? Kau pernah apalagi? Kau pernah membuat sayatan-sayatan di tanganmu? Kau pernah menghisap darahmu sendiri? Kau menyukainya? Kau suka?
Jika iya. Aku sama sepertimu. 


Sedikit berbeda dari orang-orang disekitar kita.
Aku memang aneh tapi aku tidak munafik.

Bagaimana rasanya darah? Sedikit asin? Atau sedikit amis? Kau tahu bagaimana caranya membuat sayatan yang menenangkan. Letakan pisau di tanganmu tarik perlahan. Lihat aliran darah yang mulai mengucur, indah sekali. Merah.
Kau suka menggambar? Bagaimana jika kau menggambar dengan darahmu? Kau pernah membuat lambang hati di sepucuk keras yang nantinya akan kau berikan pada kekasihmu. Kau bisa membayangkan bagaimana muka orang yang kau cintai sekaligus paling kau benci itu merasa ketakutan. Kau bisa membayangkan mendadak wajahnya yang mengernyit. Memikirkan kenormalanmu. Memikirkan benarkah yang sudah ia jalani bersamamu selama ini. Memikirkan bagaimana jika kau membalas dendam jika ia tak sengaja melukaimu. Kau gila! Hahahaha! Ayo tertawa lagi. Hahahahha! Kenapa hanya aku yang tertawa?
Ini rahasiaku.
***
      Sebenarnya aku memiliki sepasang sayap yang indah. Dulu aku juga tak suka darah. Tapi perlahan aku mulai menyukai darah.  Setelah seseorang merengut satu sayapku kemudian ia meninggalkanku. Kau tahu siapa dia? Ia adalah kekasihku.
      Kuberi tahukan padamu agar kau berhati-hati membagi cinta dengan kekasihmu. Ketahuilah jika kau terlalu mencintainya ia dapat mengambil alih hidupmu. Ia dapat mempermainkanmu seperti boneka. Membuang dan memungutnya kembali. Kapanpun. Sama sepertiku.

Senin, 24 September 2012

SAYAP CACAT (satu)


                Kau pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi berbeda? Kau pernah mengerti bagaimana rasanya memiliki sayap cacat? Saat kau ingin terbang. Saat aku mulai mengudara dengan susah payah menggunakan satu sayapmu. Semua orang memandangmu dengan picik,
                “Hina” begitu yang mereka katakana padamu.
                Air matamu terjatuh. Tetes demi tetes kemudian menjadi banyak sekali. Kau tampak sangat berbeda dengan yang lain. Berbeda yang aneh. Berbeda yang membelenggu. Berbeda yang membuatmu menjadi minoritas.
Tapi berbeda yang spesial. Jika kau tak mempercayai kata-kataku. Cobalah Percaya. Aku pernah berada di posisimu. Aku pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi berbeda. Menjadi kaum minoritas. Menjadi aneh. Saat aku rasa aku hanya memiliki dunia sempit dan bertemankan orang-orang yang sama sepertiku.
Seperti makhluk bersayap satu,
Makhluk bersayap cacat.
***
    Perkenalkan namaku Ola dan aku hidup di dunia peri. Kau pernah mendengar dongeng tentang peri? Saat kau masih kecil pasti kau membayangkan jika peri memiliki sepasang sayap yang indah. Sayap yang dapat mengudara kemana saja. Lain halnya denganku. Aku tidak memiliki sayap indah seperti dalam imajinasimu. Sayapku hanya sebelah. Sebelahnya lagi tak pernah tumbuh di punggungku. Tapi aku masih bisa terbang. Tentunya dengan susah payah.  Dengan mengikuti hembusan angin atau bisa juga dengan berpegangan erat pada peri yang bisa terbang dengan sempurna.  Tapi sayangnya sangat jarang sekali ku temui peri yang mau menggenggam tanganku. Peri lain hanya memandangku berbeda atau dengan kata lain bisa juga disebut cacat. Mereka menghina. Menghujat. Kadang aku bertanya pada tuhan, mengapa tuhan menciptakan aku berbeda? Apakah untuk dilengkapi? Oleh siapa? Kurasa tak akan pernah ada peri yang mau melengkapiku. Bukankah semua makhluk berhak mencari kesempurnaan hidup. Lantas bagaimana denganku? Adakah yang bersedia menyempurnakan kekuranganku? Menerima aku bersama sayap cacatku? 

Ketahuilah jika aku seperti berada di belahan bumi yang berbeda.
Disini dunia benar-benar menjadi milik kita.
Milik ku dan orang lain yang sama sepertiku.
Orang-orang bersayap satu yang tak akan pernah banyak jumlahnya.
Persetan! aku hanya sedang mengkiaskan kata-kataku.
Aku yakin kau mengerti maksudku tanpa aku harus mengatakannya.
Arti sayap cacat yang sebenarnya.
Jika kau masih tak mengerti, mendekatlah.
Kubisikan. Aku sama sepertimu hanya saja aku sedikit berbeda.
Aku ada di sekelilingmu. Tampak menjijikan dan aneh.
Jangan takut.
Tetaplah disitu. Aku tak berbahaya.
Aku hanya ingin berteman. Denganmu.
Maukah?
(Aku mengulurkan tangan untuk berjabat dan semoga kau menerimanya)
***
Barangkali kau ingin tahu bagaimana rasanya menjadi sedikit berbeda. Masuklah kedalam ceritaku. Akan kuberitahukan semuanya padamu.