Selasa, 31 Juli 2012

PERJUANGAN PARA CREATIVE MONSTER


Planet Creative dalam keadaan bahaya. Mal si monster laba-laba blasteran gurita sedang melancarkan aksi jahat untuk menguasai Planet Creative. Penyerangan pertama dimulai dengan menyebarkan penyakit berupa jamur kulit berbahaya yang mewabah di Planet Creative. Buruknya penyakit kulit ini menyerang seluruh penghuni Planet Creative, Yaitu Creative Monster. Mereka mengalami keadaan yang berbeda-beda. Proton dengan kondisi yang paling parah karena seluruh tubuhnya ditumbuhi jamur, disusul oleh Vigor yang terserang dibagian kedua tangannya kemudian Slumber yang terserang di bagian satu kakinya. Dan yang paling ringan Smarty, hanya terserang di bagian hidungnya. (emang monster punya hidung? Anggep aja punya)
                Jamur kulit ini bukan jamur kulit biasa. Awalnya ia hanya berupa bulatan ungu yang tumbuh di kulit para creative monster. Dalam hitungan hari jamur mulai menyebar dan mematikan saraf-saraf para creative monster. Setelah seluruh saraf mati total. Otak para creative monster dapat dikendalikan dengan oleh Mal, dengan kata lain para creative monster dapat dengan mudah bersekutu dengan Mal. Hal ini menjadi polemic yang cukup seram dalam dunia permonsteran. Ulah mal semakin menjadi-jadi. Serangan kedua dilakukan Mal dengan cara meracuni matahari di planet creative. Jadi, sinar matahari di planet ini bersifat beracun dan dapat membuat mati apa saja yang terkena sinarnya. Hal ini membuat para creative monster harus bersembunyi di dalam gua di pedalaman yang kedap sinar matahari. Serta hanya bisa beraktifitas pada malam hari untuk melawan Mal.
                Kondisi Proton yang semakin memburuk membuat para creative monster lain merasa kualahan. Proton tak sanggup lagi berjalan, dan ia hanya diam saja sepanjang hari, ya bisa dibilang kalau dalam dunia manusia dia mengalami koma. Sehingga ketiga monster lain harus menggendong Proton secara bergantian ketika mereka pergi kemana-mana. Mengingat kesetiakawanan keempat monster, mereka pun selalu pergi bersama-sama. Kemana-mana bersama. Ke toilet bersama? Oh men! Semoga saja tidak. Hahahahha.
                Smarty tidak tinggal diam untuk menghadapi permasalahan yang cukup serius ini. Dia terus berpikir bagaimana caranya agar dia dan ketiga temannya dapat mengembalikan keadaan planet creative seperti semula. Tapi kali ini pikiran Smarty memang sedang buntu. Dia tidak bisa mendapatkan ide apapun. Smarty mengalami kegalauan yang lumayan serius.
                Akhirnya pada suatu hari ketika hari menjelang pagi dan ketiga monster tengah berjalan menuju goa di pedalaman dengan posisi Smarty tengah menggendong Proton yang tidak berdaya, Tiba-tiba Slumber berkata,
                “Seandainya kita racuni Mal, dan Mal keracunan (ya pastinya lah) pasti dia nggak bisa membuat keadaan planet creative seperti ini?”
                “Tapi gimana caranya Slumber? Secara gitu, (Sejak kapan Smarty jadi makhluk alay??!) Mal bukan makhluk bodoh yang gampang diracuni gitu aja!” sahut smarty.
                “Tapi nggak ada salahnya juga dicoba, kita harus bisa mengalahkan Mal!”
Tiba-tiba Proton yang koma bersuara,
                “Iya, positive thinking dong! Nggak ada salahnya mencoba!”
                “Proton!!” Seru ketiga monster.
Diikuti dengan aksi dilemparkannya Proton oleh Smarty karena Smarty merasa kaget.
                “Proton kamu nggak papa?” tanya Vigor yang segera menghampiri Proton yang terguling-guling di tanah. (Proton terguling seperti aksi roll depan roll belakang, jadi mula-mula dia terguling maju lalu mundur dan kembali ke posisi semula).
                “Sorry Proton, kamu nggak papa?” sahut Smarty yang merasa bersalah.
                “Iya Proton, jangan mati Proton jangan mati!!” teriak Slumber yang tiba-tiba berubah menjadi alay karena khayalannya sendiri.
Proton merasa pusing dijejali ketiga pertanyaan teman-temannya. Kemudian ia kembali koma. Tak berkutik kembali. (Kasian amet?)
                “Tu kan dia Matii!!” Slumber histeris.
                “Hush! Dia nggak mati, Cuma koma dodol!” kata Smarty.
                “Iya dia harus tetap bertahan hidup!” seru Vigor.

<a href="http://glen-tripollo.blogspot.com/2012/07/creative-talks-flash-fiction-contest.html" target="_blank" alt="Creative Talks' Flash Fiction Contest"><img src="http://i901.photobucket.com/albums/ac219/gurenz/bannerff.jpg" width="200" height="200"/></a>

Keempat monster pun meneruskan perjalanan menuju Gua di pedalaman. Karena Smarty lelah menggendong Proton, tibalah waktu Slumber yang harus menggendong Proton.
Sampailah keempat monster itu di dalam Gua. Slumber terlihat pucat pasi karena kelelahan menggendong Proton dan Smarty terlihat galau sekali karena ia terus berpikir bagaimana cara mengalahkan Mal. Setelah mengalami perdiskusian yang cukup panjang, akhirnya para monster sepakat dengan ide Slumber untuk meracuni Mal. Tapi bagaimana caranya? Smarty terlihat semakin galau maksimal. Sementara Vigor yang masih paling bersemangat hingga melompat-lompat saking semangatnya membuat Smarty semakin galau. Tiba-tiba Slumber berkata,
                “Coba aja ada perempuan diantara kita, lalu dia menggoda Mal, pasti dia dapat meminumkan racun kepada Mal dengan mudahnya”
Smarty melirik Slumber,
                “Ide cerdas!, tapi masalahnya siapakah yang mau jadi perempuan jadi-jadian?” Kata Smarty.
Smarty dan Slumber melirik Vigor yang masih melompat-lompat seperti kutu. Karena tingkahnya lebih mirip kutu daripada monster yang semestinya serem.
                “Aku?”
                “Iya, kamu!” Jawab Slumber.
                “Kamu yang paling cocok!”  Tambah Slumber.
                “Oh Men!”  Vigor pura-pura koma.
Tapi itu tidak membuat Smarty dan Slumber mengurungkan niatnya. Malam itu juga Smarty dan Slumber mendandani Vigor habis-habisan, memasangkan rumput diatas kepala Vigor sebagai rambut seperti layaknya seorang gadis sehingga kini penampakan Vigor malah lebih mirip banci daripada Monster. Malam itu juga mereka melancarkan aksi untuk meracuni Mal.
                Pertama-tama Smarty membuat ramuan beracun untuk meracuni Mal. Kemudian membawa Vigor ke tempat Mal dan memaksa Vigor yang sudah berdandan seperti banci untuk menggoda Mal dengan berpura-pura sebagai seorang gadis yang ingin menjadi permasyuri Mal. Serta membujuk Mal meminum ramuan dari Smarty yang telah dibawa oleh Vigor. Sementara ketiga Monster lain sengaja bersembunyi di dekat kediaman Mal, berjaga-jaga apabila aksi ini gagal mereka harus cepat menyelamatkan Vigor.
                Semua berjalan baik-baik saja hingga Vigor berhasil masuk ke rumah Mal dan membuat Mal meminum ramuan buatan Smarty. Tapi ketika Ia hendak pergi dari rumah Mal, tiba-tiba rumput-rumput yang terpasang di kepalanya sebagai rambut palsu tiba-tiba terlepas dan munculah Vigor dengan wujud aslinya. Berkepala botak seperti layaknya Monster.
                “Kamuuu!!” Ucap Mal, yang mulai menyadari bahwa ia bukan perempuan sungguhan yang ingin menjadi permasyurinya.
                Ketika Mal berusaha melakukan serangan balik kepada Vigor, ramuan Smarty yang telah diminum Mal mulai bereaksi. Mal jatuh terguling ke lantai. Satu persatu creative monster yang sedari tadi bersembunyi di belakang mulai keluar. Para creative monster bersorak ria. Kemudian mereka mengurung Mal didalam gua. Keadaan Proton dan kawan-kawan mulai membaik. Jamur yang tumbuh di sekujur tubuh mereka mulai menghilang. Kini matahari pun kembali normal seperti biasanya dan keadaan planet creative mulai berjalan normal seperti semula berkat perjuangan para creative monster. 


Rabu, 25 Juli 2012

SURAT UNTUK KEKASIH

selamat malam sayang,
bagaimana keadaanmu?
aku sudah lebih baik sekarang.
aku sudah sanggup menghadapi apapun seorang diri.
tanpamu. iya. tanpamu.
sebenarnya berat kukatakan ini padamu,
tapi sungguh, aku merindukanmu.
aku rindu rasa eskrim coklat yang biasa kita santap berdua.
aku rindu teras kos mu.
yang biasa menemaniku menunggumu berjam-jam.
kau selalu terlambat? iya memang.
aku tahu. tapi aku tak pernah marah,
sebab ketika kau datang, dan kau berdiri didepanku, itu sudah cukup membuatku bahagia.
sangat bahagia.

bagaimana keadaanmu, Sayang?
boleh aku panggil begitu?
aku dengar badanmu mengurus?
benarkah? maaf aku tak sanggup lagi mengatur asupan gizimu.
aku sudah seperti istrimu saja? berlebihan sekali.
aku menyungingkan bibir.
rasanya gamang. rasanya aku masih tak sanggup mempercayai apa yang terjadi padamu dan padaku.
sayang? benarkah kita sudah berpisah?
sayang? benarkah kau telah mengkhianatiku?
jantungku berdetak. luar biasa hebat saat aku kembali merasakanmu dalam memori yang berlalu lalang di otakku.

kali ini aku ingin tertawa.
HAHAHAHAHAHHAHAHA
lebih keras lagi.
HAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHA.
aku ingin menertawakan kebersamaan kita.
aku ingin menertawakan tingkahmu,
aku ingin menertawakan semua yang terjadi padamu dan padaku.
aku ingin tertawa, iya tertawa.

seandainya jika kau datang padaku. dan kau meminta maaf atas apa yang kau lakukan padaku.
aku pasti memaafkanmu.
tapi kau tak pernah datang.
aku sudah menunggumu dalam hitungan hari. bulan. dan hampir setahun.
hingga akhirnya aku mulai terbiasa tanpamu.
lelah sekali.
seandainya kau mengerti.

Selasa, 24 Juli 2012

SEVENTEEN BIRTHDAY

"Selamat ulang tahun sayang, semoga panjang umur," katamu padaku tepat pada pukul 1 dini hari.
28 september, ulangtahunku yang ke tujuhbelas.

tanpa kue tart, tanpa hadiah,
cukup aku dan kamu dalam hubungan yang sudah cukup retak tapi masih bersama.

 "maaf aku nggak bisa beli apa-apa buat kamu,." katamu.
aku tersenyum.
"nggak papa sayang.." jawabku.

Tubuhku mengurus. Aku memang tak berselera makan belakangan. Banyak yang aku pikirkan, Terutama hubungan kita yang sudah diujung tanduk. Menjelang akhir~  Katamu. Sesederhana itu terucap di mulutmu.

Saat ini mungkin  kita masih berada disini. Bersama, dalam satu ruang yang sama. Saling berdekatan. Tapi mungkin beberapa jam lagi kita akan terpisah. Jauh. Benar-benar jauh. Mungkin aku tak mampu lagi menemukanmu. Dan kamu, mungkin juga tak bisa lagi menemukanku.

Mungkin beberapa waktu lagi kita akan saling membenci. Saling menyalahkan. Saling melukai. Satu sama lain. Kita sudah berpisah sayang, Sudah melukai apa yang selama ini telah kita jalani. Kita tak lagi memiliki jantung hati yang utuh. Kita saling kehilangan. Jantung kehilangan hati. Hati kehilangan jantung. Menyedihkan.

Mungkin sebentar lagi aku akan lebih banyak menangis. Aku hanya belum terbiasa tanpamu. Sejujurnya aku tak pernah terbiasa tanpamu. Sebab kukira kau, kusangka kau selamanya hidup denganku. Tapi tidak, dugaanku meleset. jauh. Jauh sekali. Kau meninggalkanku sayang, Apa yang kau laukukan? Aku tersenyum melihat kebodohanmu. Aku tertawa melihat segala yang kau lakukan padaku.

Mungkin sebentar lagi kita akan saling dipelihara oleh kekasih-kekasih hati yang lain. Terutama kau, aku yakin sebentar lagi akan ada perempuan yang memelihara hatimu. Kau tak pernah sanggup sendiri, aku tahu itu. Tak seperti aku, mungkin aku akan sendiri, untuk sekian lama. Melupakanmu, atau menunggumu kembali? entahlah. aku tak sanggup memperkirakannya.

Sesungguhnya aku tak cukup kuat untuk melihatmu bersama yang lain, ataupun juga tak cukup sanggup untuk menerima orang lain sebagai penggantimu. Tapi cepat lambat, aku yakin kita tak akan selamanya sendiri. Akan datang hari dimana seseorang yang sangat mencintaimu tengah menggenggam tanganmu, dan orang yang mencintaiku juga menggenggam tanganku. Mungkin itu bukan kamu. Meski hati kecilku berharap itu kamu. Sebab setahuku, orang yang mencintaiku tak akan pernah meninggalkanku. Sangat berbeda sekali denganmu.

Suatu saat kita akan saling melihat. Tersenyum satu sama lain sebagai satu bagian yang telah terpisah.
"semoga kamu bahagia" kataku.
"semoga tak ada yang menyakitimu lagi sepertiku" katamu.

Selamat tinggal.

Minggu, 01 Juli 2012

HANTU


                Apa yang kau pikirkan tentangku? Aku berwarna putih? Tidak berpijak di tanah sepertimu? Aku sanggup tertawa menyeramkan? Aku hidup di pohon-pohon besar? Aku mati? Aku telah mati? Dan kau katakan padaku jika aku bagian dari arwah penasaran orang orang yang meninggal tidak wajar. Yang tentu saja tidak diterima tuhan. Sehingga aku dan sekian banyak makhluk yang sama sepertiku masih berkeliaran di dunia. Di tempatmu. Kadang bersandar di pintu kamarmu. Kadang bersembunyi dibawah ranjang tidurmu. Kadang menghuni kamar mandi. Atau tempat-tempat yang minim cahaya. Bisa juga tempat-tempat yang tidak kau huni. Percayalah padaku, aku ada. Disampingmu, sekarang. Aku mengintai dari bawah ranjang tidurmu.
                Mungkin begini caranya agar kau mengerti keberadaanku. Agar kau mengerti jika aku ada disini dan kedatanganmu kesini kuanggap seperti sahabatku. Ini kamar barumu. Kau bebas melakukan apapun disini. Aku selalu melihatmu. Kadang aku ikut bernyanyi saat kau bernyanyi. Kadang aku teridur disampingmu. Mungkin kau tak sanggup melihatku, tapi percayalah, aku ada. Di sudut-sudut kamarmu. Didalam lemari. Dibawah ranjang tidurmu. Tahukah kau jika aku bertahun tahun hidup disini. Di ruang sembab yang kau sebut seram. Usiaku berapa? Kau pasti tak menyangka jika aku lebih tua bertahun-tahun darimu. Tapi entah mengapa, aku terperangkap dalam raga mungil yang berusia sepuluh tahun. Selamanya tetap berusia sepuluh tahun.
Sebab hanya di dunia usia seseorang dapat bertambah. Berbeda dengan disini.
Tapi entah mengapa kau sering sekali pergi meninggalkan aku. Aku selalu menunggu kedatanganmu tapi kau sama sekali tak ingin menjengukku. Kau lebih memilih bermain bersama kawan-kawanmu daripada datang kesini untuk menemuiku. Aku bersedih. Aku menangis. diantara selang waktu ketika aku menunggu kedatanganmu. Aku sering meminjam benda-benda mungil seperti gelang dan pita-pita lucumu. Oleh karena itu jangan heran jika kau akan sering kehilangan benda-benda mungilmu yang lucu itu. Sebab aku sangat menyukainya.
Aku masih ingat saat aku berjalan ke mimpimu. Aku berputar-putar disana bersama tiga kawanku. Aku memperlihatkan wujudku padamu. Hanya melalui mimpi. Sebab hanya itu satu-satunya cara agar aku dapat bertemu denganmu.  Kau tidak merasa takut pada awalnya. Kau anggap aku hanya mimpi. Padahal. Aku ada. Aku ada!

Seminggu terakhir kebersamaanku denganmu aku merasa sangat sedih. Sebentar lagi kau akan meninggalkanku. Dan tentu saja aku tak rela kehilangan sahabat sepertimu. Aku mencoba merayu agar kau tidak meninggalkanku sendiri disini. Aku menyukai sahabat sepertimu. Perempuan cantik, sama seperti yang mereka katakan tentangku.
Tapi sepertinya kau sangat keras kepala. Kau bersikukuh untuk meninggalkanku. Baiklah, jika aku tak dapat merayumu untuk tetap tinggal disini. Terpaksa aku akan memaksamu untuk tinggal. Untuk tetap tinggal. Disini. Bersamaku, nona cantik.
Pertama-tama Aku mulai mengacaukan pikiranmu. kubuat pikiranmu berantakan, kubuat kau meninggalkan sesuatu yang sangat penting di kamarmu. Kubuat kau kembali. Lalu kubuat cuaca benar-benar panas agar kau tak ingin keluar dari kamarmu yang entah mengapa terasa lebih sejuk dari cuaca diluar. Aku berhasil. Kamu tak jadi pergi.
Lalu seorang temanmu menelfonmu. Aku tak tahu dia siapa. Tapi aku tidak suka dia. Ia sangat tidak berperasaan.  Ia bilang padamu jika kau harus secepatnya meninggalkan kamar itu. Dan itu sama artinya kau harus secepatnya pula meninggalkan aku. Aku bersedih.
Kau ingin pergi. Lekas-lekas kau memasukkan benda-benda berhargamu kedalam tas punggungmu. Kau sengaja tidak membawa banyak baju agar tidak memberatkan pundakmu saat kau berada di jalan. Tahukah kau? Saat itu aku menangis. kau sama sekali tidak memikirkan perasaanku. Aku sahabatmu. Aku yang menemanimu setiap hari disini.
Aku sudah berusaha agar kau tidak pergi. Kubuat langit benar-benar gelap dan hujan turun lebat. Tapi sepertinya, kau lebih mempercayai apa yang dikatakan temanmu melalui telefon itu. Kau tetap bersikeras meninggalkan kamar ini. Kamar kita, kamar yang kita huni berdua sebulan belakangan.
Kau pergi di tengah hujan. Aku mengintip dari jendela. Melihat ragamu yang basah kuyup oleh hujan.
Beberapa hari kemudian, banyak orang yang memasuki kamarku. Apa yang mereka lakukan. Mereka membungkus barang-barangmu dengan tas plastic merah yang besar. Tak lama mereka bekerja. Seluruh barangmu terkemas rapi. Aku mencari kau ditengah kerumunan orang-orang itu. Tapi aku tidak mendapati wajahmu. Kemana kau nona cantik?
Tak lama kemudian kau datang, memastikan semua barang-barangmu sudah masuk kedalam tas-tas plastic itu. Memastikan tidak ada yang tertinggal di kamarmu. Memastikan tidak ada lagi yang memaksamu untuk kembali kesini, memastikan kau akan benar-benar meninggalkanku. Setelah selesai. Semua barang-barang dalam tas plastic itu diangkut kedalam mobil untuk dipindahkan ke tempat lain. Kau memandang sejenak kedalam kamar kosong itu, kemudian berlalu pergi meninggalkannya.
Nona cantik,
Tahukah saat detik-detik terakhir kau melangkah keluar dari kamarmu,
Aku berusaha untuk memegangi kakimu.
Aku memohon agar kau tidak pergi.
Aku menangis.
Aku bersedih saat lagi-lagi seorang sahabat meninggalkanku.

Kau tidak menduga jika ada barang yang sengaja kusembunyikan di dalam laci lemari. Aku sengaja membuatmu terlupa membereskannya. Sekarang kau sudah ingat? Kau ingin mengambilnya? Kemarilah. Masuklah kembali kedalam kamar lama mu. Kamar kita. Akan ku kunci rapat-rapat. Jangan bersuara! Tenanglah, kelak akan ku ceritakan padamu rahasia hidup abadi. Kemarilah! Untuk gelang merah muda di dalam laci.