Aku benci membiarkan orang lain
mencari celah dari yang tak pernah kubicarakan pada mereka. Mencoba mengusik
apa yang kusembunyikan. Termasuk apa yang ku tulis. Aku benci orang lain
membaca sebelum waktunya. Aku benci orang lain mengobrak-abrik isi laptopku
atau handfoneku. Aku benci orang lain yang merasa dekat denganku lalu membahas
tentang apa yang kutuliskan. Mencela dan
memprotes tentang apa yang kutuliskan. Atau orang yang kemudian berkata aku tak
boleh menuliskan yang lain selain dirinya. Angkuh sekali. Rasanya ingin
kulempar kayu pada orang-orang seperti itu. Sesungguhnya aku marah. Tapi kupendam
emosiku karena aku menghargaimu sebagai orang terdekatku.
Aku
sangat rahasia. Aku hanya mempercayai beberapa orang saja yang kurasa tak akan
memprotes apapun yang kutuliskan atau apapun dalam hidupku. Entah mungkin ada
sesuatu yang salah padaku dan membuatku tumbuh seperti ini. Aku selalu merasa
risih bila orang lain yang tak ku izinkan masuk kedalam hal-hal yang
kurahasiakan. Sekalipun mereka orang terdekatku. Aku tetap tak menyukai sikap
seperti itu. Sikap yang terlalu ingin tahu dan tak bisa menjaga privasi.
Aku
lebih suka menutup pintuku rapat-rapat. Aku benci orang berlalu-lalang
dibelakangku jika aku sedang menulis. Aku tak suka kepala mereka tiba-tiba
melongok ke layar laptopku kemudian membaca satu kata atau kalimat yang kutulis
dengan suara keras. Sangat mengganggu menurutku. Dan sebenarnya tak ada gunanya
orang melakukan hal seperti itu.
Kadang
orang terdekatku sendiri tak bisa mengerti apa yang kulakukan dan mengapa
sikapku sedemikian temperamental pada rahasia-rahasiaku. Aku seperti orang
sakit yang menyembunyikan semuanya rapat-rapat. Aku sangat pandai bersembunyi. Kadang
jika bukan karena mulutku sendiri yang bicara,
jarang sekali orang dapat mengetahui apa yang kurahasiakan selama
bertahun-tahun. Entahlah. Bahkan aku sendiri tak mengerti mengapa aku
menyembunyikan semuanya padahal tak ada yang penting menurutku. Aku hanya tak
menyukai orang lain yang terlalu mau tahu dan ikut campur dalam urusnku.
Sudahlah, Sudah.
Aku menuliskan ini terutama
untuk orang-orang terdekatku.
Yang kadang merasa angkuh menjadi
sosok yang paling mengerti aku.
Mengerti apa?
Jika benar kau mengerti,
Seharusnya kau biarkan apa yang
menjadi rahasiaku untuk tetap menjadi rahasia.
Tidak untuk diketahui, Siapapun.
Termasuk kamu.