Sabtu, 26 Februari 2011

cintaku sakit

Cintaku sakit. Cintaku terluka. Ia kata ia sakit. Ia kata ia rindu. Ia kata seseorang menjatuhkan duri kedalam hatinya. Kemudian duri itu mengoyak hatinya. Membuatnya patah. Remuk. Hancur.
Lalu cintaku menyendiri di atas gunung himalaya. Dimana udara masih sangat segar. Dimana udara mampu masuk kedalam rongga dadanya dan memberikannya puluhan kubik oksigen untuk bernafas.
Cintaku berkata bahwa ia sedikit lebih baik. Tapi kata beda dengan nyatanya. Aku genggam tangannya. Aku jumpai tangan dingin sedingin mayat. Aku sentuh hatinya. Aku jumpai hati rusak yang terkoyak.
Lalu aku memeluknya, mencoba menenangkan dengan sedikit udara segar yang tersisa dari dalam dadaku. Tapi rupanya ia tak mampu merasakan. Bahkan ketika aku menelisik kedalam matanya. Aku hanya menjumpai tatapan kosong yang melayang entah kemana.
Melayang ke sejuta mungkin yang menakutkan.
Mungkin esok ia mati. Mungkin esok ia akan terluka lagi.
Cintaku meringkuk. Lelah. Raganya terlalu lemah untuk berada di pelukanku. Aku membiarkannya terbaring. Menunggunya terlelap tanpa banyak berucap lagi.


hai cintaku,
aku akan selalu berdoa untukmu sayang..
agar tak ada lagi seseorang yang menyakitimu.
agar tak ada lagi seseorang yang membuatmu luka.
agar kau selalu tersenyum.

hiduplah di hatiku sayang,
temani aku.
hiduplah bersamaku.
dan aku akan selalu menjagamu.
tak ada seorangpun yang akan mematahkanmu.
aku menyayangimu.
lebih dan lebih.

Jumat, 25 Februari 2011

CINTA MATI

Jangan pernah mengkhianatiku. Terpikir sedikitpun jangan. Aku tak bisa membayangkan hidup tanpamu. Aku tak akan membagimu untuk yang lain. Harusnya kau tahu itu..
Sayang... sayang sayang...

Lihatlah ke arahku. Tatap aku. Aku kekasihmu. Yang dulu. Yang sekarang. Yang nantinya akan rela mati untukmu. Lihat semua. Sekian banyak hari yang telah kita lalui. Kau disisiku. aku disisimu. Kita membangun kuil cinta kecil diantara kita. Hanya boleh ada aku dan kamu disana. Kita akan duduk berdua. Lalu tuhan akan menikahkan kita. Kita akan membangun sebuah kebahagian disana. Kebahagiaan yang mungkin ukurannya seratus kali lebih besar dari kuil yang kita miliki.

Mendekatlah kemari. Tatap mataku. Dengarkan suara mungilku. Aku takut siapapun memungutmu dariku. Aku takut kau memeluk yang lain. Aku takut kau menciumnya. Kemudian kau membagi cintamu dengannya. Aku takut sayang...

Kuharap kau setia disampingku. Genggam tanganku. Terus. Jangan lepaskan. Jangan biarkan siapapun melepaskannya. Kau miliku. KAU MILIKKU.
Dan selanjutnya. Akan aku serahkan semua yang kumiliki padamu. Ambil sayapku sayang. rengut keindahanku. Aku rela memberikan segalanya untukmu asalkan kau tetap disampingku. Asalkan kau tetap bersamaku.
Lalu waktu berputar bagai belati, menyakitkan.
Kau mengkhianatiku. Kau mencintai yang lain. Aku sakit. Aku merasa sakit yang luar biasa. Entah dengan kata apa aku harus mengungkapkannya. Saat aku tertidur. Diam-diam kau turun dari ranjang. Kau pergi keluar kuil. Menemui seseorang lain yang mungkin saja menggodamu.

Kau memeluknya. Mencium bibir mungilnya. Tuhan... apa yang aku rasakan? Ini sakit.
Aku membuntutimu. Melihatmu melakukan semuanya didepan mataku. Air mataku menetes. Kau tahu, tapi kau tak perduli. Terus saja kau lanjutkan kesibukanmu bercinta dengan wanita itu. Hatiku mendidih. Darahku seolah naik ke ubun-ubun. Aku ingin membunuhmu. Aku ingin kau mati. Aku ingin kau tak mencium yang lain. Aku ingin kau HANYA UNTUKKU.


Kenapa kau tak hanya melihat ke arahku sayang?
Kau terdiam. Menelan sejuta rahasia yang ada dalam mulutmu. Jadi begini caramu membalas cintaku? Tidak. Kau tak akan pernah bisa meninggalkanku. Kau tak akan lolos semudah itu.

aku memiliki semua yang kau inginkan.
peluk aku sayang...
peluk aku.
datang padaku.
lalu aku akan mengurungmu.
aku akan membutakan matamu jika kau melihat yang lain.
aku akan membunuhmu jika kau meninggalkanku.

jangan pernah mengkhianatiku sayang.
aku mencintaimu..
aku pengantinmu.
cintai aku saja, atau kau MATI.