Sabtu, 22 Oktober 2016

AND THEN..

just had the courage to post it, dear picture above,

and he introduced himself to me, he said his name is.
and then he told me so many things i never heard,
about life, love, music, friends..
someone who has art in his bold and life.
12 years older than me.
someone who keep his father photos in his pocked.
Romantic.
"hy i like the way you life" i said.
i liked every single step of yours. you to your life.
life on your path. art path.

 i was really bussy. have a little bit time to  fall a sleep.
pathetic.
and i hear he played his music then talked.
small talk about his life.
i never play.
a music. 
i cannot sing, i cannot playing guitar even if i have one.
music...
they are loved,
but more difficult than statistic.
Like you,
you are loved
but....


and then go. fades away.
lost.


RAMBUT

Mahkotaku. Rambutku.
Rambutku sudah pernah hilang beberapa kali. Dari panjang lalu menjadi sangat pendek seperti gaya rambut laki laki sebanyak dua kali. Apa yang menyebabkanya?
Mode?
Bukan. Aku tak pernah berminat dengan model rambut androgyn atau rambut yang mengesankan aku seperti lelaki.
Hilang kupangkas sendiri dengan rasa kesal dan sesal setelahnya.
Entahlah apa yang kupikirkan. Rasanya aku pernah jatuh dua kali. Kedalam lubang hati anak manusia yang kucintai dalam dalam lalu menghempaskan aku kemudian. Yang satu sudah kulalui lima tahun lalu. Kemudian rambutku sudah tumbuh panjang seiring hari. Yang kedua masih kulalui. Entah sanggup entah tidak. Aku sudah pergi tapi kembali. Aku disakiti tapi bertahan. Aku dilepaskan tapi menggenggam. Aku membiarkan dia datang sesekali berbagi rasa dengan hatiku. Kemudian membiarkan dia pergi sesukanya. Kenapa? Aku mencintainya.
Dosa terbesar adalah kesalahan yang dilakukan atas dasar cinta.
Selamat sore. Senja jatuh di kota Malang diiringi hujan gerimis yang menusuk tulang.

Minggu, 02 Oktober 2016

JANTUNG HATI


Aku masih mencari cerita dari hati laki-laki. 

Yang kata Tuhan salah satunya ditakdirkan untuk aku. Tapi entahlah, aku masih belum menemukan hati sepertiku atau hati yang sama gilanya denganku. Aku tak pernah begitu yakin apakah Tuhan benar-benar memberikan hati yang seperti itu padaku. Atau diam diam aku kembali mencuri hati dari jantung lain. Seperti cerita yang lalu, ketika jantung tak tahu jika aku bersama hatinya bermalam-malam.
Aku tertegun. Menyadari semua perbuatanku karena aku tak lagi memiliki jantung yang dulunya melekat padaku. Jantung itu lebih banyak membiarkanku melakukan apa saja semauku. Dia tidak lagi berusaha untuk tetap bersamaku. Jantung itu tidak melepaskanku tapi perlahan melepaskan dirinya dariku. Apa maumu Sayang? Apakah kau tak lagi cinta? Aku tersenyum, entah sinis entah dalam tangis. Sudahlah, banyak hati yang masih berkeliaran untuk menjadi menu makan malam hari ini.