Senin, 26 Desember 2011

DEAR

Kau adalah jawaban siapa aku sekarang. 
Kau yang mampu mengusir semua luka dihatiku. 
Taukah? Sebelum kau hadir, 
Aku hanya membagi hatiku dengan tuhan?
Tahukah? Tak ada seorangpun yang mengisi hatiku sejak kepergiannya? 
Tahukah jika aku tak mampu jatuh cinnta. Tapi kamu, Kamu beda. 
Kamu membuatku berlutut dan mengatakan aku mencintaimu. 
Selamat datang sayang, 
Ketahuilah bila aku mampu membawakan pelangi ke hidupmu.
Ketahuilah bila aku sanggup melakukan apapun untuk kebahagiaanmu.
Kemarilah. Peluk aku.
Sayaang? Bolehkah aku memanggilmu begitu. 
Peluklah aku. 
Jangan lepaskan aku seperti kekasihku yang dulu. 
Peluklah aku. Lagi. 
Kelak kau tak akan menyesal pernah kucintai.
DEAR? Bolehkah aku memanggilmu begitu?. 
## 
Dear. aku sendiri. maafkan aku mengusik hidupmu, aku hanya terlalu lemah untuk berjalan. terlalu lemah untuk melangkah. aku datang padamu. aku menginginkan pundakmu, aku ingin menangis. Dear terimakasih telah berada disitu.Aku senang kebaikanmu padaku. Hay dear, lihatlah banyak orang yang mendekatiku. Lihat aku. Tatap mataku. Bukankah mereka mengerti apa yang kurasakan? Lantas mengapa tidak sedikit dari mereka, yang selanjutnya berkata,
"aku mencintaimu," 
Tak sedikit dari mereka yang mencoba menciumku. Mencoba menjamah. Memperlakukan aku seperti perempuan yang bebas dijamah. Itu sebabnya aku menolak mereka. Jika suatu hari nanti mereka yang sering merasa sempurna itu bertanya padamu mengapa sampai aku menolak cintanya. Inilah alasanku. Karena mereka tak menghargaiku. Tapi dear, kamu berbeda. Kamu tak seperti mereka. Kamu tak pernah menyentuhku sebelum aku menginginkannya. Waktu terus berjalan. satu hari. dua hari, seminggu. dua minggu. Aku telah pergi kemana saja untuk mencari belahan jiwa. Entah berapa butiran air mata yang terjatuh. atau entah berapa orang yang telah melihatku menangis. Atau entah berapa orang yang datang dan pergi. Aku tak tahu bagaimana cara memperbaiki hidup. Aku tak tahu dimana aku harus berhenti dan belajar mencintai. Lagi. 
Aku hanya berdoa pada tuhan. meminta sesuatu yang abadi, Tuhan membawaku ke depan gereja. Tempat seseorang yang pernah aku lukai tengah berdoa. Aku panggil dia “Dear”  
aku tak tahu apa yang aku lakukan. Angin apa yang membawaku kemari atau mengapa aku disini. Tapi yang pasti aku merasakan sesuatu yang berbeda. sesuatu yang sanggup membuatku berlutut dan berkata, "aku mencintaimu," 
#5 Desember 2011
sebelum malam ini berakhir. dan sebelum mataku terpejam. ijinkanlah aku berdoa untukmu. yang kini ada disampingku dan menemani hari-hariku. mengisi kerinduanku, dan memegang erat tanganku. Dear, aku mencintaimu. lantas apa yang kau pikirkan setelah sesuatu terjadi padamu dan aku. apakah kau lantas pergi meninggalkanku seperti orang2 lain.yang mengaku mencintaiku tapi ternyata hanya mencintai ragaku. dear, jangan lakukan itu. sanggupkah kau berjanji untuk selalu menemaniku?
"aku tak mau membuat janji yang menyakitkan. tapi aku akan berusaha sebisa mungkin untuk tetap bersamamu." Jawabmu.
Aku mulai menangis. Jawabanmu terdengar tak pasti di telingaku. Tapi aku selalu mencoba mempercayaimu dear,
Dear. tahukah jika aku takut kehilanganmu.aku takut sesuatu menghancurkan apa yang kita miliki.aku takut kembali jatuh dan terpuruk.
Dear, aku tahu kadang kau tak mengerti kata2ku. tak mengerti apa yang aku pikirkan. tapi sungguh, aku hanya ingin bersamamu. 
Dear, kupikir malam ini kau yang akan terjaga. tapi ternyata aku yang terjaga.
Dear. tahukah kau aku sedang bicara pada tuhan. agar tuhan membuatku baik, dan membuatku hanya untukmu.
Dear, aku mencintaimu. 

Dear, lihat aku. Aku melakukan segalanya untukmu. Lihat aku. Pahamilah aku sangat mencintaimu. Ini sudah hampir tigapuluh hari kau menggenggam tanganku. Masihkah kau ingat apa yang telah kita jalani bersama? Aku memilihmu karena aku mempercayaimu. Lantas, masihkah kini kau mencintaiku Dear? Seperti dulu. Beberapa bulan lalu. Atau beberapa hari lalu?
Dear, aku sangat membutuhkan keberadaanmu disini. Aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu Dear. Aku berusaha meletakkan namamu dihatiku. Dan berusaha meletakkan namaku dihatimu. Entah apakah aku bisa melakukannya? 
Tapi dear, apakah kau tak mengerti bagaimana aku mencintaimu. Suatu hari Kau menamparku Dear, tahukah kau jika hal itu benar-benar menyakitiku? Aku tak menyangka jika kau tega melakukannya padaku. Dear, lihat air mataku mengalir. Aku tak pernah menangis didepanmu. Namun kali ini, kau benar-benar menyakitiku Dear. Aku tak sanggup menahannya. Rasanya seperti ada yang meremuk jantungku ketika kau menamparku. Aku tak menyangka setega itu kau melakukannya padaku. Aku jadi ingat orang-orang di masa laluku. Ayah. Kekasihku. Dan semua orang yang selalu bahagia ketika menyakitiku. dengan mudah mereka menamparku. Mendorongku ke tembok. Membenturkan kepalaku. Membuat wajahku lebam. Berdarah. SAKIT! Dan aku hanya bisa menangis. kemudian tanpa kata maaf, mereka bertingkah seperti biasanya lagi dihadapanku. Mengajakku bercanda seperti tak pernah terjadi apa-apa. Mereka SAMA SEKALI TAK PERDULI PERASAANKU! Tak perduli, bagaimana hatiku terluka. Dan BURUKNYA, kini kau yang melakukannya padaku.
Aku hanya ingin menangis. merasa tuhan memang tak meletakkan kebahagiaan di hidupku. Entah apa yang aku pikirkan. Entah beginikah caramu menghargaiku. Entah seberapa bodoh diriku yang tetap memelukmu setelah kau menamparku. Masih belum mengertikah kau, jika tak mungkin aku melakukan hal ini jika aku tak benar-benar mencintaimu?
Aku berusaha menarik nafas dalam-dalam. Lalu menghembuskanya ke udara. #Sesak#. Sepertinya tak pernah ada cukup oksigen untuk mengisi paru-paruku. 
Sejak tiga hari yang lalu, sampai saat ini. Aku terus memikirkanmu. Dear, apakah kau benar-benar tak mengerti? bila kau belum mengerti aku akan memberitahumu tentang sesuatu, jika ketika kau menyakiti orang yang sangat mencintaimu. Maka orang itu akan benar-benar terluka karenamu. Kusampaikan ini padamu dan seluruh kekasih hati di dunia agar mereka tak lagi menyakiti. Agar tak ada lagi hati manapun yang dilukai kekasihnya. Dear, Aku memaafkanmu. Karena aku mencintaimu.
Loveyou dear :”*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar