Jumat, 24 Agustus 2012

MANTAN


Kita pernah melalui yang lebih sulit dari ini!

Sudah pernah dikhianati bukan? Sudah pernah ditinggalkan juga? Lantas apa lagi? Perlu aku mati untukmu dulu agar kamu percaya jika aku mencintaimu? terlalu berlebihan. Terus bagaimana? Bagaimana dengan hubungan kita? Kita sudah berjalan sekian lama. Sudah hampir mencapai angka satu tahun. Apa ini semua nggak ada artinya buat kamu? Harus aku selalu kalah dengan masalalumu? Harus aku hidup disampingmu tapi kamu masih saja menyebut nama orang yang pernah menghancurkan hatimu dulu? Harus aku tuli mendengar namanya? Harus aku mendengar sesakit apa kamu karenanya? Lihat ini. Aku. Didepanmu. Tatap mataku, lihat berapa butiran air mata yang sengaja kutahan didepanmu saat kamu mulai mengingatnya.

Menyesakkan.

Aku lebih sering mengunci mulutku rapat-rapat saat aku merasa cemburu dengan masalalumu. Mencoba mengatur residu nafasku. Mencoba meyakinkanmu jika aku baik-baik saja. Mencoba mengatakan pada diriku jika aku siap mendengarnya. Aku siap mendengar apapun yang kau katakan tentangnya. Bagaimana kau sangat mencintainya. Bagaimana kau bahagia karenanya. Apa saja yang kau lakukan bersamanya. Ceritakan padaku. aku selalu SIAP mendengar.

Kau bilang padaku kau sangat mencintainya.

Mungkin kelihatannya biasa saja untukmu tapi tidak untukku. Aku kecil hati mendengarnya. Aku jadi ingin menanyakan padamu apa artinya aku dalam hidupmu. Apa kamu juga cinta aku sedalam itu? Atau malah tidak sama sekali. Apa kamu sebenarnya nggak pernah mencintai aku? Apa aku nggak ada artinya buat kamu? Apa apapun yang aku lakukan buat kamu tetap nggak bisa buat kamu cinta sama aku? Aku nggak minta untuk dicintai terlalu banyak. Aku nggak minta kamu cinta aku secinta kamu sama dia. Cukup kamu nggak nunjukin kalau kamu masih cinta dia sampai sekarang, atau kamu cukup dengan kamu berpura-pura mencintai aku, itu udah cukup buat aku. Cukup banget.

Saat kita pergi sama-sama, tiba-tiba kamu bilang kamu pernah ke tempat itu sama dia.

Kamu tahu? Saat itu rasanya perutku tiba-tiba mual. Aku nggak tahu apa yang terjadi pada tubuhku. Tapi tiba-tiba aja rasanya pingin muntah. Aku tetep denger kamu bicara tapi harus berkomentar apapun. Atau Cuma berkata, “iya” sebagai respon atau jawaban jika kamu sedang berbicara denganku. Rasanya aku pingin marah, apa yang salah dengan tempat ini? Apa yang salah? Bukankah tempat ini bukan punya dia? Bukan rumahnya juga, disini juga nggak ada dia. Tapi kenapa yang kamu inget Cuma dia! Lihat aku. Apa aku yang sebesar ini masih nggak kelihatan juga didepan matamu? Apa yang kamu inget Cuma dia? Lalu aku kemana? Apa mungkin aku nggak pernah ada di pikiran kamu?

Suatu kali kamu cerita sama aku kalau kamu pernah macem-macem sama dia.

Oke, izinkan aku menarik nafas yang lebih panjang lagi. Terimakasih udah percaya aku. Terimakasih udah cerita. Aku seneng kamu terbuka sama aku. Aku seneng aku boleh tahu masalalu kamu. Meski sebenernya aku nggak perduli sama sekali. Aku nggak pernah perduli seperti apa kamu dulu. Sehancur apa. Seburuk apa kamu sebelumnya. Aku nggak perduli dengan masalalumu. Nggak perduli juga dengan mantan-mantanmu. Cukup aku tahu kamu sekarang.itu udah cukup buat aku.
Terus, kalau kamu udah pernah macem-macem sama dia, aku mau apa? Aku bisa apa? Udah kejadian juga. Seumur idup kamu inget. Lalu aku harus gimana? Harus lakuin apa yang pernah dia lakuin? Apa itu jamin buat kamu cinta sama aku? Apa itu jamin buat dia lenyap dari pikiran kamu? Kalau nggak gimana? Sepertinya untuk yang satu itu aku nggak bisa, bener-bener nggak bisa. Bukan nggak bisa sih sebenernya, tapi aku nggak mau aja jadi kaya dia. Aku mau kamu cinta aku, bukan cinta dia. Ini aku, bukan dia. Sekarang udah kan. Udah kelihatan jelas, perbedaan aku sama dia. Udah kelihatan jelas siapa yang lebih bisa menguasai hati kamu. Lalu aku disini buat apa sayang? Boleh aku pergi aja? Sepertinya aku nggak ada artinya buat kamu.

3 komentar:

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus
  2. uwoow..based on true story? just tell to him : learn to appreciate what u have, before time makes what you had..

    BalasHapus
  3. @outbound Malang : iyaa ^^

    @dya devia : yes true story :)

    BalasHapus