Kita pernah melalui yang lebih
sulit dari ini!
Sudah pernah dikhianati bukan?
Sudah pernah ditinggalkan juga? Lantas apa lagi? Perlu aku mati untukmu dulu
agar kamu percaya jika aku mencintaimu? terlalu berlebihan. Terus bagaimana?
Bagaimana dengan hubungan kita? Kita sudah berjalan sekian lama. Sudah hampir
mencapai angka satu tahun. Apa ini semua nggak ada artinya buat kamu? Harus aku
selalu kalah dengan masalalumu? Harus aku hidup disampingmu tapi kamu masih
saja menyebut nama orang yang pernah menghancurkan hatimu dulu? Harus aku tuli
mendengar namanya? Harus aku mendengar sesakit apa kamu karenanya? Lihat ini.
Aku. Didepanmu. Tatap mataku, lihat berapa butiran air mata yang sengaja kutahan
didepanmu saat kamu mulai mengingatnya.
Menyesakkan.
Aku lebih sering mengunci mulutku
rapat-rapat saat aku merasa cemburu dengan masalalumu. Mencoba mengatur residu
nafasku. Mencoba meyakinkanmu jika aku baik-baik saja. Mencoba mengatakan pada
diriku jika aku siap mendengarnya. Aku siap mendengar apapun yang kau katakan
tentangnya. Bagaimana kau sangat mencintainya. Bagaimana kau bahagia karenanya.
Apa saja yang kau lakukan bersamanya. Ceritakan padaku. aku selalu SIAP
mendengar.
Kau bilang padaku kau sangat
mencintainya.
Mungkin kelihatannya biasa saja
untukmu tapi tidak untukku. Aku kecil hati mendengarnya. Aku jadi ingin
menanyakan padamu apa artinya aku dalam hidupmu. Apa kamu juga cinta aku
sedalam itu? Atau malah tidak sama sekali. Apa kamu sebenarnya nggak pernah
mencintai aku? Apa aku nggak ada artinya buat kamu? Apa apapun yang aku lakukan
buat kamu tetap nggak bisa buat kamu cinta sama aku? Aku nggak minta untuk dicintai
terlalu banyak. Aku nggak minta kamu cinta aku secinta kamu sama dia. Cukup
kamu nggak nunjukin kalau kamu masih cinta dia sampai sekarang, atau kamu cukup
dengan kamu berpura-pura mencintai aku, itu udah cukup buat aku. Cukup banget.
Saat kita pergi sama-sama,
tiba-tiba kamu bilang kamu pernah ke tempat itu sama dia.
Kamu tahu? Saat itu rasanya perutku
tiba-tiba mual. Aku nggak tahu apa yang terjadi pada tubuhku. Tapi tiba-tiba aja
rasanya pingin muntah. Aku tetep denger kamu bicara tapi harus berkomentar
apapun. Atau Cuma berkata, “iya” sebagai respon atau jawaban jika kamu sedang
berbicara denganku. Rasanya aku pingin marah, apa yang salah dengan tempat ini?
Apa yang salah? Bukankah tempat ini bukan punya dia? Bukan rumahnya juga,
disini juga nggak ada dia. Tapi kenapa yang kamu inget Cuma dia! Lihat aku. Apa
aku yang sebesar ini masih nggak kelihatan juga didepan matamu? Apa yang kamu
inget Cuma dia? Lalu aku kemana? Apa mungkin aku nggak pernah ada di pikiran
kamu?
Suatu kali kamu cerita sama aku
kalau kamu pernah macem-macem sama dia.
Oke, izinkan aku menarik nafas
yang lebih panjang lagi. Terimakasih udah percaya aku. Terimakasih udah cerita.
Aku seneng kamu terbuka sama aku. Aku seneng aku boleh tahu masalalu kamu.
Meski sebenernya aku nggak perduli sama sekali. Aku nggak pernah perduli
seperti apa kamu dulu. Sehancur apa. Seburuk apa kamu sebelumnya. Aku nggak
perduli dengan masalalumu. Nggak perduli juga dengan mantan-mantanmu. Cukup aku
tahu kamu sekarang.itu udah cukup buat aku.
Terus, kalau kamu udah pernah
macem-macem sama dia, aku mau apa? Aku bisa apa? Udah kejadian juga. Seumur
idup kamu inget. Lalu aku harus gimana? Harus lakuin apa yang pernah dia
lakuin? Apa itu jamin buat kamu cinta sama aku? Apa itu jamin buat dia lenyap
dari pikiran kamu? Kalau nggak gimana? Sepertinya untuk yang satu itu aku nggak
bisa, bener-bener nggak bisa. Bukan nggak bisa sih sebenernya, tapi aku nggak
mau aja jadi kaya dia. Aku mau kamu cinta aku, bukan cinta dia. Ini aku, bukan
dia. Sekarang udah kan. Udah kelihatan
jelas, perbedaan aku sama dia. Udah kelihatan jelas siapa yang lebih bisa
menguasai hati kamu. Lalu aku disini buat apa sayang? Boleh aku pergi aja? Sepertinya aku nggak ada artinya buat kamu.
salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
BalasHapusjujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.
uwoow..based on true story? just tell to him : learn to appreciate what u have, before time makes what you had..
BalasHapus@outbound Malang : iyaa ^^
BalasHapus@dya devia : yes true story :)