Senin, 24 September 2012

SAYAP CACAT (satu)


                Kau pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi berbeda? Kau pernah mengerti bagaimana rasanya memiliki sayap cacat? Saat kau ingin terbang. Saat aku mulai mengudara dengan susah payah menggunakan satu sayapmu. Semua orang memandangmu dengan picik,
                “Hina” begitu yang mereka katakana padamu.
                Air matamu terjatuh. Tetes demi tetes kemudian menjadi banyak sekali. Kau tampak sangat berbeda dengan yang lain. Berbeda yang aneh. Berbeda yang membelenggu. Berbeda yang membuatmu menjadi minoritas.
Tapi berbeda yang spesial. Jika kau tak mempercayai kata-kataku. Cobalah Percaya. Aku pernah berada di posisimu. Aku pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi berbeda. Menjadi kaum minoritas. Menjadi aneh. Saat aku rasa aku hanya memiliki dunia sempit dan bertemankan orang-orang yang sama sepertiku.
Seperti makhluk bersayap satu,
Makhluk bersayap cacat.
***
    Perkenalkan namaku Ola dan aku hidup di dunia peri. Kau pernah mendengar dongeng tentang peri? Saat kau masih kecil pasti kau membayangkan jika peri memiliki sepasang sayap yang indah. Sayap yang dapat mengudara kemana saja. Lain halnya denganku. Aku tidak memiliki sayap indah seperti dalam imajinasimu. Sayapku hanya sebelah. Sebelahnya lagi tak pernah tumbuh di punggungku. Tapi aku masih bisa terbang. Tentunya dengan susah payah.  Dengan mengikuti hembusan angin atau bisa juga dengan berpegangan erat pada peri yang bisa terbang dengan sempurna.  Tapi sayangnya sangat jarang sekali ku temui peri yang mau menggenggam tanganku. Peri lain hanya memandangku berbeda atau dengan kata lain bisa juga disebut cacat. Mereka menghina. Menghujat. Kadang aku bertanya pada tuhan, mengapa tuhan menciptakan aku berbeda? Apakah untuk dilengkapi? Oleh siapa? Kurasa tak akan pernah ada peri yang mau melengkapiku. Bukankah semua makhluk berhak mencari kesempurnaan hidup. Lantas bagaimana denganku? Adakah yang bersedia menyempurnakan kekuranganku? Menerima aku bersama sayap cacatku? 

Ketahuilah jika aku seperti berada di belahan bumi yang berbeda.
Disini dunia benar-benar menjadi milik kita.
Milik ku dan orang lain yang sama sepertiku.
Orang-orang bersayap satu yang tak akan pernah banyak jumlahnya.
Persetan! aku hanya sedang mengkiaskan kata-kataku.
Aku yakin kau mengerti maksudku tanpa aku harus mengatakannya.
Arti sayap cacat yang sebenarnya.
Jika kau masih tak mengerti, mendekatlah.
Kubisikan. Aku sama sepertimu hanya saja aku sedikit berbeda.
Aku ada di sekelilingmu. Tampak menjijikan dan aneh.
Jangan takut.
Tetaplah disitu. Aku tak berbahaya.
Aku hanya ingin berteman. Denganmu.
Maukah?
(Aku mengulurkan tangan untuk berjabat dan semoga kau menerimanya)
***
Barangkali kau ingin tahu bagaimana rasanya menjadi sedikit berbeda. Masuklah kedalam ceritaku. Akan kuberitahukan semuanya padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar