Kau
pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi berbeda? Kau pernah mengerti
bagaimana rasanya memiliki sayap cacat? Saat kau ingin terbang. Saat aku mulai
mengudara dengan susah payah menggunakan satu sayapmu. Semua orang memandangmu
dengan picik,
“Hina”
begitu yang mereka katakana padamu.
Air
matamu terjatuh. Tetes demi tetes kemudian menjadi banyak sekali. Kau tampak
sangat berbeda dengan yang lain. Berbeda yang aneh. Berbeda yang membelenggu. Berbeda
yang membuatmu menjadi minoritas.
Tapi berbeda yang spesial. Jika
kau tak mempercayai kata-kataku. Cobalah Percaya. Aku pernah berada di
posisimu. Aku pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi berbeda. Menjadi kaum
minoritas. Menjadi aneh. Saat aku rasa aku hanya memiliki dunia sempit dan bertemankan
orang-orang yang sama sepertiku.
Seperti makhluk bersayap satu,
Makhluk bersayap cacat.
***
Perkenalkan
namaku Ola dan aku hidup di dunia peri. Kau pernah mendengar dongeng tentang
peri? Saat kau masih kecil pasti kau membayangkan jika peri memiliki sepasang
sayap yang indah. Sayap yang dapat mengudara kemana saja. Lain halnya denganku.
Aku tidak memiliki sayap indah seperti dalam imajinasimu. Sayapku hanya
sebelah. Sebelahnya lagi tak pernah tumbuh di punggungku. Tapi aku masih bisa
terbang. Tentunya dengan susah payah.
Dengan mengikuti hembusan angin atau bisa juga dengan berpegangan erat
pada peri yang bisa terbang dengan sempurna.
Tapi sayangnya sangat jarang sekali ku temui peri yang mau menggenggam
tanganku. Peri lain hanya memandangku berbeda atau dengan kata lain bisa juga
disebut cacat. Mereka menghina. Menghujat. Kadang aku bertanya pada tuhan,
mengapa tuhan menciptakan aku berbeda? Apakah untuk dilengkapi? Oleh siapa?
Kurasa tak akan pernah ada peri yang mau melengkapiku. Bukankah semua makhluk
berhak mencari kesempurnaan hidup. Lantas bagaimana denganku? Adakah yang
bersedia menyempurnakan kekuranganku? Menerima aku bersama sayap cacatku?
Ketahuilah jika aku seperti
berada di belahan bumi yang berbeda.
Disini dunia benar-benar menjadi
milik kita.
Milik ku dan orang lain yang sama
sepertiku.
Orang-orang bersayap satu yang tak akan pernah banyak jumlahnya.
Persetan! aku hanya sedang
mengkiaskan kata-kataku.
Aku yakin kau mengerti maksudku tanpa
aku harus mengatakannya.
Arti sayap cacat yang sebenarnya.
Jika kau masih tak mengerti,
mendekatlah.
Kubisikan. Aku sama sepertimu
hanya saja aku sedikit berbeda.
Aku ada di sekelilingmu. Tampak
menjijikan dan aneh.
Jangan takut.
Tetaplah disitu. Aku tak
berbahaya.
Aku hanya ingin berteman. Denganmu.
Maukah?
(Aku mengulurkan tangan untuk
berjabat dan semoga kau menerimanya)
***
Barangkali kau ingin tahu bagaimana rasanya menjadi sedikit berbeda.
Masuklah kedalam ceritaku. Akan kuberitahukan semuanya padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar