Jumat, 16 Desember 2011

JANTUNG HATI

part 1
hai sayang. mendekatlah.aku akan bercerita padamu tentang sesuatu. Aku menceritakan semuanya padamu. agar kau lebih menghargai hidup. menghargai setiap tarikan nafas.dan menghargai, seseorang yang ada disampingmu.
mendekatlah kemari. lebih dekat lagi. taukah kamu? kekasihku datang padaku hari ini? ia memelukku dan berkata ia berkata ia mencintaiku. aku juga mencintainya. aku memandang matanya, ia berkata ia merindukanku. lalu tuhan memberikan waktu kami untuk bercinta.
tuhan, tuhan, tuhan, aku mencintai kekasihku.
perkenalkan, namaku cha, dan kekasihku fa. aku selalu berdoa pada tuhan, agar fa tetap disampingku selamanya. aku merelakan seluruh hidupku dan apapun dalam diriku, untuknya, dan kuharap fa bersamaku. disisiku. hanya disisiku.
sementara di kamar lain,
sebut saja namanya rhe. begitu saja karena aku benci memanggilnya secara lengkap. rhe memeluk kekasihnya, La. La tak pandai bicara. tapi La mengatakan pada tuhan, jika ia mencintai kekasihnya. aku tak bisa menuliskan banyak hal tentang mereka. karena aku tak tau, apa yang mereka rasakan. aku bukan mereka.
tetaplah disitu, aku belum menyelesaian ceritaku. bacalah dan kau akan mengerti, kenapa seorang wanita bisa hancur karena cinta. karena jantung hatinya pergi. karena jantung hatinya mengkhianati. tetaplah disitu. sekali ini saja. karena aku sendiri, aku tak tahu, harus kepada siapa lagi aku bercerita. semua orang jahat. mereka mendengarkan tapi mereka mengkhianati. seolah di pihakku. tapi sesungguhnya mereka menghancurkanku. aku tidak ingin mendengar nasehat dari siapapun lagi. aku tak dapat mempercayai siapapun lagi.
Part 2
sayang, sudah waktunya aku menceritakan lagi rahasiaku padamu. rahasia yang dulu tersimpan rapat di mulutku karena aku sangat mencintainya rahasia yang kini akan menjadi milikmu. mendekatlah. dengarkan aku bercerita, maaf, mulutku penuh darah. aku sakit sayang. maaf.
rentangkan tanganmu sayang, barangkali kau ingin memelukku karena setelah ini hatiku akan berjatuhan.
suatu malam, ketika aku tidak bersama fa. fa menemui rhe. aku sanggup merasakannya meskipun fa berdusta padaku. fa meminta izin untuk keluar sendiri tanpa aku, aku menangis meminta fa mengurungkan niatnya.
tapi fa memaksa, ia bilang, "aku bukan pembantu, yang setiap saat harus menuruti kamu!"
baiklah. pergilah fa. aku tahu, kau akan menemui rhe.aku tau kau akan membagi cinta dengan rhe.aku tahu sebelum kau melakukannya.aku tahu di saat kau melakukannya. mengertilah.aku sanggup merasakannya fa, aku sanggup merasakan ketika orang yang aku cintai berbagi cinta dengan orang lain. sementara aku terus berdoa pada tuhan sepanjang malam. membaca apa saja, berharap kau berhenti mencintai perempuan itu. hatiku hancur Fa, aku merasakan sesuatu yang salah. tapi aku sama sekali tak bisa melakukan apapun.
ini surat yang aku tuliskan di hatiku untuk fa,
Fa sayang, kekasihku tercinta
sanggupkah kau merasakan aku yang mencintaimu?
sanggupkah kau mengerti tentang kesetiaan?
dengarlah sayang,aku sangat mencintaimu.
ingatkah kau punya mimpi, menghabiskan hidupmu bersamaku?
ingatkah kita punya sejuta mimpi indah.
dan kita akan bahagia nanti, begitu katamu.

ingatlah cincin yang melekat di jarimu sayang.
ingatlah kita sudah berjanji untuk bersama selamanya.
dan aku, membawakan hatiku padamu.
jadi kemanapun kau pergi, aku selalu mencintaimu.
fa, cha.
sayang, siapa saja. peluklah aku malam ini. hatiku berjatuhan ketika aku menuliskannya. sanggupkah kamu merasakan hatiku? jangan katakan apapun. sayang, mendekatlah. peluklah aku. aku ingin menangis. sayang sayang sayang. sanggupkah aku bertahan hingga esok? setiap malam aku merasa seperti itu malam terakhirku.
sayang, sayang sayang aku masih di pelukmu. jangan lepaskan karena jika kau lepaskan, aku akan tetap merasa sakit. sayang sayang sayang, bisakah aku minta tuhan mencabut nyawaku malam ini? aku terlalu sakit untuk bertahan hidup.
taukah? fa datang menjempuku sore itu. fa memelukku.mungkin merasa berdosa dengan apa yang ia lakukan. rasanya perih. kemudian fa tertidur di sampingku. pikiranku melayang kemana-mana. aku takut mrmbayangkan apa saja yang terjadi. aku menangis sepanjang malam. dan hari-hari berikutnya, hal ini semakin sering aku lakukan,
tuhan, jagalah fa tetap di hatiku.
membiarkan air mataku mengalir. kemana saja. aku merasakan ada yang salah, tapi aku sama sekali tak bisa melakukan apa-apa.
aku menyayat kulitku,
satu, dua, tiga,
dan tak lama kemudian menjadi banyak sekali. fa menyadari apa yang aku lakukan, dia bertanya mengapa aku seperti ini, dan aku menjawab,
"aku gini, karena aku ngga bisa berbuat apa-apa lagi sayang.."
fa memelukku.
tuhan? apakah ia ikut merasakan sakitku?

sayang, apakah dia tau? jika aku lebih baik mati dari pada hidup tanpanya? apakah dia tau? jika aku sangat mencintainya. dan aku memaafkan semua kesalahannya sebelum ia meminta.sayang sayang sayang, apakah kau masih disitu? aku rasa darah yang lain keluar dari hidungku,sayang, apakah ini tanda awal kematianku? jangan diam. jawablah,kelak jika aku benar-benar mati. tolong katakan pada fa, jika aku sangat mencintainya.agar ia mengerti apa itu arti kesetiaan. Cha.
Surat untuk seseorang lain yang terluka.
La,
Dan kau tau sekarang La,
Bagaimana hidupku dan kamu berjalan.
Rasanya sama.
Aku ikut menangis setiap kau menangis.
Kadang aku dan kamu lelah.
Dan tertawa..
Bukan karena kita bahagia.
Tapi karna kita terlalu sakit untuk menangis.

Kadang kau mengatakan padaku, jika kau merindukannya.
Aku hanya bisa tersenyum.
Karena ia yang kau rindukan sedang bersama kekasihku.
Mereka sedang memadu kasih La,.
Percayalah Aku mampu merasakannya.
Dan aku hanya berdoa pada tuhan, agar aku dan kamu sanggup merelakan.
Lalu aku menangis,

Ya tuhan, La.
Sadarkah kau. Jika ini sudah limapuluh hari terakhir yang menyedihkan.
Sanggupkah kau tersenyum malam ini?
Untukku saja.
Untuk kita.
Kita yang terlalu lama tidak tersenyum.
Ingatlah semuanya
Kebahagiaanmu, kebahagiian kita,
Yang kemudian menjadi sangat pahit untuk dikenang.

La sayang, sudah jangan menangis..
Ingatlah tuhan sangat mencintai aku dan kamu.
Pejamkan matamu.
Letakan tuhan di hatimu.
Berdoalah, agar mimpi buruk ini cepat berakhir..
Semoga suatu hari nanti, aku dan kamu bahagia.

Seseorang yang sama sepertimu.
Cha.

EPILOG
Kadang. Bukan kadang. Tapi selalu aku tak mengerti apa yang aku lakukan. Kadang aku pergi ke suatu tempat. Sendiri. Hanya melihat orang berlalulalang. Kemudian menulis. Menulis apa saja yang aku rasakan. Kadang hatiku ada di dalamnya laut. Kadang juga melayang di udara. Kadang jattuh didasar laut. Kadang menangis kadang tertawa. Lalu menangis lagi. Tuhan. Apakah aku sakit?
Dan dari semua orang yang ada disampingku. Aku masih mengingat kamu. Kamu. Kamu. Yang menyakitiku. Ada yang merebus hatiku dengan kecemburuan. Ada yang dengan tanpa rasa salah berselingkuh di depan mataku. Ada yang terdiam disampingku. Menemani aku tapi tak melakaukan apapun. Ada yang selalu disampingku dan membantuku mengerjakan apa saja. Ada yang membuatku tertawa dengan tingkahnya. Hay dear. Tahukah. Itu semua sama sekali tidak menghiburku. Yang aku inginkan adalah kamu. Kamu Tetap disampingku. Kembali ke tempat kita dulu, Dimana hanya ada aku dan kamu. Memuja tuhan, dan saling berbagi kasih satu sama lain. Bukan seprti ini. Membiarkanku sendiri. Membiarkanku dipeluk oleh orang lain. Dear, aku ingin memberitahumu. Jika separuh hatiku terlanjur kau bawa. Dan aku, hanya hidup dengan sebelah hati selama berhari hari. Berbulan bulan. Bertahun tahun. Dan kau adalah satu hati yang membuatku merasa dimiliki. Selain denganmu, aku tak sanggup merasakan cinta. Selain denganmu aku tak sanggup merasakan apapun. Hay dear. Beri tahu aku bagaimana cara melanjutkan hidupku tanpa kamu. Mungkin aku cintamati padamu, Lalu orang lain cinta mati padaku. Dan orang lainnya lagi cinta mati pada kekasihku. Begitu seterusnya. Hingga kau buat aku berteman sakit berhari hari ini. Berbulan bulan. Dan bertahun tahun.
Hay dear. Kuberitahukan padamu jika aku tak pernah baik2 saja. Aku bersyukur memiliki kekasih hati yang baik. Yang mungkin ia akan cinta mati padaku. Semoga,
Kau bilang apapun yang terjadi. Aku harus melanjutkan hidupku. Aku selalu menuruti kata-katamu dear. Sekalipun untuk hal yang tak aku mampu.Aku telah melanjutkannya. Dengan luka yang aku miliki. Denganmu yang tak lagi disampingku. Dengan cinta. Yang kupikir tak pernah ada bayangan lain selain kamu. Dear. Aku sakit. Dear. Bolehkah aku memejamkan mataku. Tahukah kau jika ketika aku bercinta dengan orang lain rasanya sama seperti mengkhianatimu. Tahukah setiap detik dalam hidupku aku selalu memikirkanmu. Tahukah bila waktu terlalu kejam karena tak pernah bisa ditarik mundur. Dan kenyataan adalah mimpi yang semakin sakit untuk aku hadapi. Dear. Sanggupkah engkau mendengar suaraku? Masihkah cincin pernikahan kita melekat di jarimu?
Apakah kau bahagia disana, Dimanapun kau. Bersama siapapun. Aku selalu mencintaimu, Selalu.
Tahukah, jika dulu aku bukanlah perempuan cantik. Menatap lawan jenisku yang tampan, yang cantik. Aku sama sekali tak memiliki keberanian. Dan memilikimu yang sangat rupawan adalah berkah terindah dari tuhan untukku. Aku mencintaimu dan kau yang mengubahku menjadi cantik.
Terimakasih sayang. Itu sebabnya aku sangat mencintaimu. Jadi secantik apapun aku nanti, aku hanya akan mencintaimu. Hanya kamu. Tapi. Kamu mengkhianatiku. Setelah kuberikan semuanya padamu. Tapi kamu menduakanku.Tapi kamu bersama dengan kekasih barumu di depan mataku.JAHANAM!
Lalu apa yang kau rasakan ketika suatu hari nanti aku bersama dengan orang lain? Sanggupkah kau merasahkan ragaku? Yang dulu hanya bersamamu namun kini juga bersama orang lain. Apakah kau merasakan sakit seperti sakit yang kurasakan saat kau melihatku dengan orang lain? Tuhan. Masih sanggupkah hatinya merasakan hatiku. Yang semula satu dan menjadi bagian darinya. Namun kini terpisah dan dimiliki orang lain. Tuhan, masihkah hati kita melekat? Atau sudahkah saling terpisah memiliki jalan yang berbeda. Dipungut dan dipelihara kekasih2 lain. Tuhan, jika kekasihku tahu aku tengah menuliskannya, Ia pasti marah besar. Maka itu kusimpan rahasia ini rapat2. Hanya aku, kau dan Tuhan. Sampaikan salamku padanya, Semoga ia selalu baik2 saja. Endless love. Jantunghati.

5 komentar:

  1. chel selalu suka tulisan cha..
    tapi benci kalau ini sebuah kenyataan.

    cha punya hati, semua punya hati. dia yang benar. ikuti dia..
    hati-hati ketika sifat manusia yang lain sedang menyamar menjadi yg benar. hati-hati cha..

    BalasHapus
  2. MAKASI CHEL:***,,,
    :") iya, kenyataannya kayak gini,
    aku hanya bisa bersabar, dan BERDOA.:*

    BalasHapus
  3. wah bagus, dijadikan novel aja.. :)
    mampir k blogku ya . .
    http://banyaknama.blogspot.com/

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus