Selasa, 13 Maret 2012

SESUATU YANG TERTINGGAL DI KAMAR KOSAN

Ada yang aneh. Setelah lebih dari dua minggu aku pindah dari kosan hantu itu. Tiba-tiba aku ingat pada sebuah kotak kecil di dalam lemari yang lupa aku buka saat aku pindah. Rasanya ada sesuatu yang ketinggalan. Tapi aku nggak tahu apa. Rasanya itu penting. Aku pingin balik ke kosan itu hanya untuk sekedar memeriksa. Tapi aku beneran nggak berani. Berani sih. Tapi aku. Ahh. Aku udah nggak pingin lagi berurusan sama hantu atau makhluk-makhluk lain penghuni kosan itu.

Ini foto lemari kalau malem :
Dan ini foto Lemari kalau siang:



Dua hari lalu aku ketemu Dhea. Dia Tanya gimana kabar kosan baru aku. Aku bilang Baik. Dan aku juga Tanya sebaliknya dan Dhea juga bilang hal yang sama. Aku seneng lihat dia baik-baik aja. Aku juga seneng,akhirnya kita masih bisa ketemu lagi dalam keadaan baik-baik aja dan masih sama-sama hidup. Hehehehe. Syukurlah. Dalam hatiku.
Aku masih inget kata-kata Sapi (orang yang udah bantuin aku liat hantu di kamar kos+nasehatin macem2) kalau aku harus cepet pindah dan nggak boleh ada satu barangku pun yang ketinggalan disana. tapi bodohnya aku. Aku melakukan hal itu. Ada barangku yang ketinggalan di kosan lama. Aku nggak tahu apa. Tapi aku rasa penting.
Masa iya aku harus balik ke kosan itu lagi. Nengokin si mbah yang seremnya minta ampun. Naik di tangga kosan yang baunya bau kuno dan masuk ke kamar tidur itu lagi. Apa nggak bahaya ya. Aku pingin banget kesana. Tapi kayaknya, hatiku sendiri nglarang aku untuk pergi ke sana.
Emang sih nggak pernah ada suara ketukan dari dalam lemari waktu malem-malem. tapi, kotak yang ada di dalam lemari itu beda. rasanya aneh aja. buat apa ada kotak kaya gitu di dalam lemari. Ukurannya kecil. Cuma seukuran 3 x20centi. Aku masih inget dulu waktu pertama aku nempatin kosan itu. Aku sempet nemuin kertas bon laundry dengan nomer hp yang ada di sana. Punya siapa lagi? Pasti punya orang yang tinggal di kamar ini sebelum aku. Aku sempet coba hubungin dia untuk Tanya masalah kamar kosan waktu itu dan alasan kenapa dia pindah. Sms dan telfonku masuk. Tapi sama sekali nggak ada jawaban dari dia.
Apa mungkin memang udah takdirnya kali barang ketinggalan di kotak itu. Kayak nya sih seingetku, aku naruh kwitansi bank bekas pembayaran uang kuliah satu semester yang ada alamat lengkap beserta nomer hape ku disana. tapi kayaknya ada barang lain lagi. Ada rasa nggak enak di hati. Ada sesuatu yang mengganjal. Yang nggak mungkin terobati kalau aku nggak datang ke kosan itu lagi dan memeriksa kotak kecil di dalam lemari itu.
Aku pikir-pikir emang kayaknya udah takdirnya kali ya. Ada identitas pemilik sebelumnya di dalam lemari itu. Sapi juga pernah bilang ada yang janggal dari lemari itu. Sapi bilang bisa jadi sumber hal-hal janggal  yang ada di kamar kosanku itu berada di lemari itu. Awalnya aku nggak percaya. Tapi. Setalah aku pikir-pikir iya. Lemari ini ada di setiap kamar yang mbah kos yang mbah sewain di dalam rumah itu. Bisa jadi di setiap lemari emang ada penunggunya. Atau bisa jadi juga Cuma lemariku aja yang aneh.
Aku jadi keinget tulisan di dalam lemari:

Tulisan ini, emang nggak jelas. Modelnya semacam tulisan hias. Tapi masih bisa dibaca dan tulisan ini bacanya : “LAKSMI”.
Bisa di pastikan kalau pemilik nama itu dulu pernah tinggal di kamar ini. Tapi bisa jadi nama Mamanya. Atau neneknya mungkin. Tapi kemungkinan itu Cuma sedikit. Buat apa juga dia nulis nama mama atau neneknya di balik lemari? Kalau mungkin iya nama itu adalah nama nenek atau mamanya yang udah nggak ada. Dan dia tulis untuk di kenang. Apa nggak tambah serem ya kalau namanya di tulis di balik lemari gitu. Tapi yang jelas itu Nama kuno. Nama kuno yang serem. Itu kaya nama di film-film horror milik seorang nenek-nenek atau milik seseorang yang berhubungan dengan masa lalu atau juga yang berhubungan sama hantu. Hari gini pasti jarang banget ada orang seumuran kita yang punya nama LAKSMI. Kalaupun ada jumlahnya pasti sedikit. Semasa aku sekolah mulai TK, SD, SMP, SMA, aku nggak ketemu nama LAKSMI dalam daftar absen di kelasku. Kalau di daerah rumahku, laksmi itu nama nenek-nenek yag usianya udah lebih dari 60 taun. Dan ternyata banyak juga orang seumuran dia yang namanya LAKSMI juga. Mungkin nama itu dulu sempet jadi trend.  

Lalu inget tulisan di bawahnya?

Masih dengan tinta spidol yang sama dan bacanya adalah DIP perkebunan, 85-88. Nggak tahu maksudnya apa. Aku sempet mikir dia kuliah di jurusan perkebunan tahun 1985-1988. tapi DIP nya singkatan dari apa aku juga nggak tahu. Tapi kayaknya nggak ada jurusan perkebunan di universitas manapun di deket sini. Yang ada pertanian. Tapi aku juga nggak yakin waktu tahun itu udah ada. Atau mungkin dia kerja di perkebun? Tapi di deket sini setauku nggak ada perkebunan. Taruhlah mungkin memang yang tinggal di kamar itu dulu namanya Laksmi, dan dia paling ngga pada tahun 1985an berusia 20 tahun. Berarti sekarang umurnya udah sekitar 45 tahunan. Berarti dugaanku sebelumnya meleset. Laksmi bukan berumur 60 tahun keatas. Melainkan 45tahunan kalau dia masih hidup sih. Oh my god. Tiba-tiba pikiranku melayang ke suatu tempat yang menakutkan. Kalau Laksmi sekarang udah nggak ada atau udah meninggal. Bisa jadi nama-nama yang ada di lemari itu nggak akan berumur panjang dan jadi sasaran hantu di kamar kosan itu berikutnya.  Setelah Laksmi Cuma ada nama anak yang tinggal di kamar itu sebelum aku. Dan kalau bener kwitansi Bank ku yang tertinggal di lemari itu. Berarti disana juga ada namaku sekarang…
Ahh. Nggak.nggak. nggak. Aku terlalu jauh berpikir kayaknya. Nggak boleh mikir gitu nggak boleh mikir gitu. Jodoh, mati, maut di tangan tuhan bukan di tangan setan. Semoga aku baik-baik aja. Dan aku nggak mati muda :”( amin. Serem. Aku jadi takut.
Aku bener-bener mengurungkan niatku untuk pergi ke kosan itu hari ini. Aku nggak siap menantang maut. Apapun yang tertinggal disana. semoga itu bukan barang penting dan semoga itu nggak membawa dampak buruk apapun.

tapi ada yang bilang, aku harus ke kosan hantu itu lagi dan melihat ke dalam kotak kecil di dalam lemari. dia bilang hal ini pertanda urusanku dengan makhluk-makhluk penunggu itu belum selesai. dan buruknya aku sendiri yang harus menyelesaikannya.

berpikir.

4 komentar: