Rabu, 26 September 2012

SAYAP CACAT (dua)


Ku ceritakan kisah ini padamu agar engkau lebih menghargai hidup. Jika suatu hari nanti kau bertemu dengan makhluk bersayap satu sepertiku kemungkinan besar itu adalah aku. Jabatlah tangan makhluk aneh itu. Katakan padanya siapa namamu. Bertemanlah. Kau akan mengerti bagaimana rasanya menjadi sempurna. Kau akan mengerti jika hidup yang kau miliki selama ini lebih beruntung dariku.
SAYAP CACAT
Aku makhluk bersayap satu.
Jabatlah tanganku.
Aku akan membertahumu bagaimana caranya menjadi sempurna.
Mendekatlah. Lebih dekat lagi.
Berbisik saja. takut jika yang lain mendengar.
Aku tak ingin siapapun tahu tentangku!
Tapi karena kau sahabatku,
Akan kuberitahu kau sesuatu.
Rahasia.
Ola.

 Kau pernah melakukan hal-hal bertentangan dalam hidupmu? Kau pernah menghisap berlinting-linting obat terlarang? Kau pernah meminum berbutir-butir pil yang dapat membuatmu tenang sesaat? Kau pernah apalagi? Kau pernah membuat sayatan-sayatan di tanganmu? Kau pernah menghisap darahmu sendiri? Kau menyukainya? Kau suka?
Jika iya. Aku sama sepertimu. 


Sedikit berbeda dari orang-orang disekitar kita.
Aku memang aneh tapi aku tidak munafik.

Bagaimana rasanya darah? Sedikit asin? Atau sedikit amis? Kau tahu bagaimana caranya membuat sayatan yang menenangkan. Letakan pisau di tanganmu tarik perlahan. Lihat aliran darah yang mulai mengucur, indah sekali. Merah.
Kau suka menggambar? Bagaimana jika kau menggambar dengan darahmu? Kau pernah membuat lambang hati di sepucuk keras yang nantinya akan kau berikan pada kekasihmu. Kau bisa membayangkan bagaimana muka orang yang kau cintai sekaligus paling kau benci itu merasa ketakutan. Kau bisa membayangkan mendadak wajahnya yang mengernyit. Memikirkan kenormalanmu. Memikirkan benarkah yang sudah ia jalani bersamamu selama ini. Memikirkan bagaimana jika kau membalas dendam jika ia tak sengaja melukaimu. Kau gila! Hahahaha! Ayo tertawa lagi. Hahahahha! Kenapa hanya aku yang tertawa?
Ini rahasiaku.
***
      Sebenarnya aku memiliki sepasang sayap yang indah. Dulu aku juga tak suka darah. Tapi perlahan aku mulai menyukai darah.  Setelah seseorang merengut satu sayapku kemudian ia meninggalkanku. Kau tahu siapa dia? Ia adalah kekasihku.
      Kuberi tahukan padamu agar kau berhati-hati membagi cinta dengan kekasihmu. Ketahuilah jika kau terlalu mencintainya ia dapat mengambil alih hidupmu. Ia dapat mempermainkanmu seperti boneka. Membuang dan memungutnya kembali. Kapanpun. Sama sepertiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar