Kamis, 14 Oktober 2010

UNTUK PEREMPUAN SETAN

“Sekarang semua orang meninggalkan kamu. Mau bilang apa kamu sekarang? Mau nyalahin aku atas perginya mereka? PERCUMA. Semua orang juga sudah tau, gimana buruknya sikap kamu’

14.2.10.
Kamu memiliki sebuah sayap. Lebih indah dari yang ku miliki. Aku heran, kenapa sayap se indah dia mau menemanimu? Apa yang memberatkannya padamu? Kamu cantik? Tidak. Kamu baik? Kurasa juga tidak.

Selanjutnya aku yang bermain-main dengan cintamu. Haha. Aku menyukai sayapmu. Aku mendekatinya. Padahal,, aku juga memiliki sayap. Yang tentu saja mengenal sayap yang kau miliki. Aku mencintai sayapmu. Aku merebutnya darimu untuk pertama kali. Aku salah…. Iya.
Tapi.. sayap yang ku rebut itu, kembali padamu. Dia bilang, dia sangat menyayangimu. Hahaha. Persetan! Sayang? Terserahlah.
Tapi harus ku akui : ternyata sayapmu itu…mngajarkan padaku. Bahwa cinta bukan sekedar penilaian fisik semata.
Aku melepaskannya. Dan aku sama sekali tak pernah mengunjungi sayapmu.

1.4.10
Aku hanya setia pada sayapku. Itu yang kurasakan. Hanya dia yang baik padaku. Sementara kawan-kawanmu yang lain menjauhiku tanpa memberitahu apa alasannya. Kenapa? Apa yang salah? Sudahkah kedokku terbongkar di luar sana. Sudahkah aku di cap sebagai perebut? Entahlah. Jika iya. Mengapa sayap ini masih menemaniku… betulkah ia tak mengerti apa-apa?

2.5.10
Sedikit banyak aku berubah. Haha. Kesendirian tanpa kehadiran kalian yang merubahku. Aku merasa seperti di penjarakan dalam kehidupan tanpa sel. Aku mencoba baik padamu. Berhasil. Akhirnya kau menerima kebaikan itu. Seperti tak ada yang terjadi sebelumnya.

Akhirnya aku mendengar bila sayapmu itu meninggalkanmu untuk perempuan lain. Aku kasihan padamu… dia selingkuh? Iya. Mungkin.
Dia tergoda , itu yang dapat aku simpulkan tanpa aku harus bertanya pada siapapun.

Aku mendekati sayapmu. Datang sebagai teman. Aku tak ingin merebutnya lagi. Aku ingin lebih baik kali ini.
Dan ku tanyakan tanpa menyalahkan tentang mengapa ia meninggalkanmu. Ia bilang : hanya aku yang tidak menyalahkannya.. ketika semua orang menilainya sebagai sayap paling brengsek di dunia.

Alasanku tidak menyalahkan bukan karena aku menyukainya. Namun karena aku tau : bagaimana hati orang yang dinilai kuat, dan selalu saja menjadi tersangka dalam setiap masalah.
Aku memahami. Karena itu yang dilakukan semua orang padaku. Ketika aku di salahkan karena orang yang lebih lemah menangis di sampingku.
Kalian tau? Sesungguhnya yang lebih lemah itu yang menyakiti…

30.5.10
Sayapmu. Dia,. Memutuskann hubungannya denganmu.

Aku masih baik-baik saja dengan sayapku. Hingga akhirnya : sayapku mengatakan. Ia pernah menyukaimu. Dulu. Dan melepasmu hanya karena sayapmu juga menyukaimu.
Apa yang ku rasakan : sakit.
Dan akhirnya aku juga tau. Selama ini Kamu terus dekat dengannya. Dibelakang mataku.
Ketika aku terlelap. Dan ketika aku… tengah disibukkan dengan masalah.

Pantas saja aku merasa. Sayapku tidak benar-benar mencintaiku..
Benar adanya. Dan ternyata kamu di balik semuanya.

2.6.10

Aku juga sudah mengatakan pada sayapku tentang perselingkuhanku dengan sayapmu..
Ia menangis. Merasa sebagai orang yang benar-benar sakit. Aku ingin tertawa sekarang..
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA.

Katakan! Siapa yang lebih sakit di sini?
Sayap yang pernah di duakan?
Atau perempuan yang di tipu sekian lama dalam hubungannya.
Perempuan yang ternyata TIDAK DICINTAI oleh pasangannya.
Sama sekali.

Namun lagi-lagi.. aku yang tampak lebih kuat ini disalahkan. Baiklah. Teruslah menyalahkanku.

7.6.10
Aku bercerita pada mantan sayapmu. Mantan Sayapmu mendengarku.. kondisi yang nyaris sama. Di hujat oleh semua orang di sekitar. Disalahkan tanpa didengarkan.
Bisakah yang menyalahkan itu membika mata? Dan melihat : siapa yang sesungguhnya disakiti disini.
Sayapku dan kamu. Bukan korban hati yang sebenarnya.

10.6.10
Aku memutuskan sayapku. Percuma menjalani hubungan tanpa cinta.
Ini untaian. Aku memutuskan untuk menjauhimu. Tapi kau bilang dalam catatanmu: aku plin plan.
Terserah.
14.6.10
aku mengenalkanmu pada yang lain. Namun,,, kau malah bercerita tentang keburukanku padanya. Hingga ia. Sangat dan sangat membenciku. 

15.6.10
Aku menyerahkan semuannya pada awan, 
biarkan angin menerpanya.
semua duka yang ada. 
sakit yang ada..
kuharap hilang.

dan ini pertama kali dalam hidupku.
aku tak ingin menyakiti. lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar